Dulu, ga ada mobil truk pengangkut Aqua yang hilir mudik di jalan menuju Cisalak.
Dulu, sungai yang mengalir di tanah Cisalak itu beniiiing banget. Main dan mandi di sungai itu sama sekali ga bikin jijik.
Dulu, sungai kecil di belakang rumah Papah di Cisalak itu juga merupakan pemandangan yang asyik buat diliat.
Dulu, masih banyak rumah panggung dengan lantai kayunya, yang menurut gue merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dilihat.
Sekarang? Truk pengangkut Aqua sudah banyak hilir mudik sehingga mengganggu jalan. Kebayang aja, jalan sempit, naik turun dan belok-belok gitu, kita harus ngekor di belakang truk besar yang cuma bisa lari 10 - 20 km / jam!
Sungai-sungai yang dulu bening itu sekarang udah ga sebening dulu, di kiri kanan-nya pun banyak sampah bertebaran
Sungai kecil di belakang rumah sekarang jadi tempat pembuangan sampah warga. Sayang sekali! Terpaksa kami memasang pagar di pinggir sungai itu supaya pemandangan sampahnya ga kelihatan dari tempat kami
Rumah-rumah kayu yang dulu sangat khas dan unik, sekarang sudah berganti menjadi rumah-rumah beton yang ga ada bedanya dengan rumah di kota. Trus jumlah rumah baru yang dibangun juga banyak, menyisakan hanya sedikit lahan buat tanah kosong.
G cuma menyayangkan aja sih, kampung yang dulunya nyaman g rasa sekarang jadi ga terlalu nyaman lagi... But I think it happens everywhere ya?
No comments:
Post a Comment